Sumber gambar : bincangsyariah.com |
Bisanya cuma mengkritik, kaya lu bisa aja bikin kaya gitu.
Kita mungkin sudah cukup sering melihat komentar seperti itu. Kalau saya sih sering melihatnya itu di youtube, ketika seseorang sedang memberikan kritiknya kepada sebuah karya ada saja netizen yang berkata demikian.
Lantas timbullah pertanyaan. "Apakah kita harus bisa membuat ataupun seprofesi dengan orang yang kita beri kritik?". Kalau menurut saya sih tentu saja hal seperti itu akan sangat merepotkan sekali.
Bayangkan saja jika teman-teman ingin memberikan sebuah kritik kepada seorang pilot, maka teman-teman harus menjadi pilot terlebih dahulu. Jika bukan pilot maka dilarang untuk memberikan sebuah kritik, sungguh sangat merepotkan dan rasanya hampir tidak mungkin kan?.
Belum lagi kita juga harus membuat sebuah film terlebih dahulu jika ingin mengkritik sebuah film yang sempat kita tonton di bioskop. Jadi, Tentu sangat merepotkan.
Kita harus bisa membedakan mana yang namanya kritik dan hanya mencela saja. Seseorang yang memberikan sebuah kritik tentu memiliki sebuah alasan dan pertimbangan terhadap atas dasar apa ia mengkritik sebuah karya orang lain.
Jika hanya bilang "itu jelek" atau "itu tidak bagus" tanpa dapat menjelaskan tentang alasan dia berkata demikian, saya rasa itu bukanlah sebuah kritik.
Pada dasarnya kritik juga merupakan bentuk apresiasi kepada sebuah karya yang telah dibuat oleh seniman atau apapun itu. Haruslah ada alasan agar orang yang dikritik dapat mengoreksi dan menjadi lebih baik jika memang sebelumnya ada kekurangan.
Jika perkataan seperti itu dilayangkan tanpa alasan, bisa jadi itu hanya mencela saja.
Pernyataan bahwa mengkritik berarti kita harus terlebih dahulu membuat atau seprofesi dengan orang yang kita kritik adalah konyol menurut saya.
Komentar
Posting Komentar