Langsung ke konten utama

Postingan

Memberikan Kritik Apakah Harus Menjadi Seperti Orang yang dikritik?

Sumber gambar : bincangsyariah.com Bisanya cuma mengkritik, kaya lu bisa aja bikin kaya gitu. Kita mungkin sudah cukup sering melihat komentar seperti itu. Kalau saya sih sering melihatnya itu di youtube, ketika seseorang sedang memberikan kritiknya kepada sebuah karya ada saja netizen yang berkata demikian. Lantas timbullah pertanyaan. "Apakah kita harus bisa membuat ataupun seprofesi dengan orang yang kita beri kritik?". Kalau menurut saya sih tentu saja hal seperti itu akan sangat merepotkan sekali. Bayangkan saja jika teman-teman ingin memberikan sebuah kritik kepada seorang pilot, maka teman-teman harus menjadi pilot terlebih dahulu. Jika bukan pilot maka dilarang untuk memberikan sebuah kritik, sungguh sangat merepotkan dan rasanya hampir tidak mungkin kan?. Belum lagi kita juga harus membuat sebuah film terlebih dahulu jika ingin mengkritik sebuah film yang sempat kita tonton di bioskop. Jadi, Tentu sangat merepotkan. Kita harus bisa membeda
Postingan terbaru

Mencoba untuk Beternak Blog

Belakangan ini saya sedang mencoba untuk mengelola lebih dari satu blog, singkatnya sih disebut dengan beternak blog. Pada umumnya seseorang akan beternak hewan, tetapi kali ini saya akan beternak blog. Mungkin ada orang yang beranggapan bahwa mengurus satu buah blog saja sudah sulit, apalagi kalau harus mengurus banyak blog, pasti bakal kerepotan. Ya pemikiran orang sih beda-beda ya, kalau saya pribadi selama itu bukan hal mustahil ya kenapa tidak? Toh itu bukan hal yang negatif. Hanya saja memang benar bahwa jika kita mengelola lebih dari satu blog maka pekerjaan menulis kita akan lebih berat dari sebelumnya. Karena sebagai blogger yang baik dan berniat untuk beternak blog sudah pasti harus memperhatikan semua blog yang ia kelola, termasuk dalam hal posting artikel. Ya jangan condong ke satu blog saja, haruslah sama rata supaya setiap blog tidak terbengkalai dan memiliki sarang laba-laba. Sejauh ini bisa dikatakan saya cukup lancar dalam mengelola lebih dari satu

Es Krim Tungtung Jajanan Masa Kecil yang Bikin Kangen

Tung...tung...tung. Ketika mendengar suara tersebut saya dan teman-teman saya yang sebelumnya sedang memainkan beberapa permainan pasti langsung berhenti sejenak. Merogoh kantong celana dan mengeluarkan uang untuk membeli es krim favorit kami di waktu kecil. Sumber gambar : pictame.com Karena kehadirannya selalu di barengi dengan bunyi tung-tung, maka es krim tersebut di beri nama es krim tungtung.  Es krim tungtung merupakan es krim tradisional yang terbuat dari santan kelapa, daun pandan, gula dan juga garam. Pertama-tama semua bahan tadi di masak hingga matang dan mendidih, jangan lupa untuk selalu mengaduknya supaya santan tersebut tidak pecah. Selanjutnya kita perlu memasukkan tepung maizena ke dalamnya dan di lanjut dengan aduk hingga rata. Jika sudah, angkat lalu dinginkan. Dulu di tempat saya itu tukang es krim tungtung bisa sampai lima orang loh yang keliling. Saking banyaknya yang jualan, saya dan teman-teman pun sering membelinya. Es krim tungtung meman

Jadikan Tas Sebagai Tempat Sampah Sementara

Tas merupakan sebuah barang yang dapat menampung beberapa barang kebutuhan kita yang lain di dalamnya. Tas biasanya berisi buku, pulpen, pensil, penggaris, dan beberapa peralatan kantor dan sekolah lainnya. Isi tas tergantung si pemakainya. Tetapi tas juga dapat dijadikan barang yang ramah lingkungan loh. Ramah lingkungan seperti apa maksudnya? Sebelum itu saya ingin bertanya dulu kepada teman-teman. Apakah teman-teman pernah menemukan suatu tempat yang tidak memiliki tempat sampah atau tong sampah, sehingga teman-teman merasa bingung saat hendak membuang sampah?. Jika iya, tas dapat kita jadikan sebagai tempat sampah sementara. Ya sementara. Setelah kita menemukan tempat sampah nantinya, sampah yang sebelumnya kita simpan di tas bisa kita buang ke tempat sampah tersebut. Dengan begitu kita dapat membuat tas yang kita miliki jadi ramah lingkungan. Saya benar kan?. Terdengar sederhana tetapi jarang sekali ada orang di negara ini yang melakukan hal tersebut. Apa

Mengidolakan itu Boleh, Menuhankan itu Bodoh

Sumber gambar : voxpop.id Pemujaan yang berlebihan itu tidak sehat. Pernah mendengar kata-kata ini?. Kata-kata seperti ini pernah di lontarkan oleh Patrick kepada Spongebob disaat Spongebob terlalu memuja-muja Kelvin si ketimun laut. Di balik penampilannya yang seperti orang konyol bin dungu, ternyata Patrick Star bisa mengucapkan kata-kata yang menurut saya maknanya dalam banget.  Patrick mencoba mengingatkan sahabat terbaiknya yaitu Spongebob, bahwa tidak seharusnya ia memuja seseorang sampai berlebihan. Memang betul sih pada saat itu Spongebob sangat-sangat mengidolakan Kelvin, bahkan ia sampai berkali-kali mengatakan "hai Kelvin" dan mengganggu Kelvin itu sendiri. Tidak hanya Spongebob, jaman sekarang pun kita bisa dengan mudah menemui orang-orang seperti itu di dunia nyata. Awalnya merasa kagum dan mengidolakan, eh lama kelamaan malah jadi tergila-gila. Sungguh perilaku yang sangat-sangat bodoh menurut saya. Kenapa saya katakan bodoh?. Mengidola

Tulisan Pertama, Harapan dalam Blog Pena Electric

Helo semuanya, pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat datang di Pena Electric. Sebenarnya sih saya tidak terlalu yakin bahwa akan langsung ada yang membaca tulisan ini, tetapi tidak apa-apa lah. Karena hobi menulis yang cukup tinggi, akhirnya saya memutuskan untuk membuat blog ini. Blog ini tidak memiliki niche khusus dan akan lebih ke gado-gado, karedok, ketoprak, pokoknya campur aduk lah.  Saya akan menuangkan ide dan pemikiran saya di blog ini, apa yang saya tulis di sini adalah sesuatu yang memang ingin saya tulis. Jika ada sesuatu yang sedang ngetrend tetapi saya tidak ingin menulis tentang hal tersebut, saya tidak akan menulisnya. Intinya ya tadi, semua artikel atau tulisan yang akan ada di blog ini nantinya itu adalah segala sesuatu yang memang pada dasarnya ingin saya tuliskan saja. Ada berapa orang yang menulis di sini? Untuk sekarang ini sih baru saya seorang yang menulis di blog ini. Oh ya lupa kenalan, saya Muhammad Ilham, seorang blogger yang berte